gadgetku

Rambutan Subang

Buah Rambutan Merupakan Buah Khas Subang.

Wisma Karya Subang

Pesona Sejarah Kabupaten Subang.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 19 Oktober 2014

Do'a Cinta sang Imam

Oleh : M. Anis Matta, Lc.

Ya Allah Engkau tahu
Hati-hati ini telah
Berkumpul dalam cintaMu
Bertemu dalam taatMu
Menyatu menolong dakwahMu
Berjanji perjuangkan syariatMu

Maka eratkan ikatanya
Dan abadikan cintanya      

            Tidak ada penjelasa historis tentang suasana yang melatari Imam Syahid Hasan Al Banna saat menulis potongan doa itu. Ia menyebutkan Wirid Pengikat Hati. Hati yang sedang dibangunkan untuk memikul beban kebangkitan umat. Beban mereka berat. Jumlah mereka sedikit. Musuh mereka banyak. Jadi mereka butuh landasan kokoh dan pengikat yang kuat. Landasannya adalah iman. Pengikatnya adalah cinta.
            Cinta menjalin jiwa-jiwa mereka dalam kelembutan yang menyamankan, maka setiap mereka adalah permadani sutera yang empuk, setiap orang dengan segala tipenya bisa duduk santai disitu. Cinta mereka selalu menampung semua bentuk perbedaan, ada kebebasan berpendapat tapi tidak ada sikap yang melukai, ada keterbukaan tapi objektivitas tetap diatas segalanya. Cinta melahirkan pertanggungjawaban, setiap mereka selalu bertanya tentang sejauh mana merekan mampu mempertanggungjawabkan sikap mereka di depan Allah Swt?
            Tapi cinta juga melahirkan kelembutan, maka perbedaan-perbedaan mereka terkelola dalam etika yang menyamankan jiwa. Karena setiap pembicaraan selalu berujung amal. Beban pervedaan di antara mereka tidak akan mengubah situasi mereka, seperti kata iqbal, sebagai sapu lidi yang diikat dengan cinta untuk membersihkan kehidupan.
            Tapi cinta juga memberikan mereka energi. Para pemikul beban kebangkitan itu pastilah akan menempuh jalan perjuangan penuh liku dan pendakian. Pada setiap satu jarak waktu dan tempat beban mereka bertambah. Mereka pasti mengalami penuaan dini, seperti kata Rasulullah saw; “Surat Hud dan  saudara-saudaranya telah mengubankan rambutku.” kalau bukan dengan energi yang dahsyat, siapakah yang sanggup mendaki gunung sembari memikul beban?Dan Cintalah sumbernya.
            Energi cinta memicu mereka untuk bergerak dan bertumbuh dalam tempo yang cepat. Tapi ikatan cinta mengatur irama mereka dalam keserasian yang indah. Itu sebabnya mereka kuat, nyaman dan abadi. Jadi biarkan Sang Imam menggumamkan kembali doa cintanya.

            Maka Eratkan ikatannya
            Dan abadikan cintanya
           

(Sumber: Majalah Tarbawi edisi 88 Th.5/Jumadil Awal 1425 H/8 Juli 2011)