Demokrasi seolah kata yang tidak aneh dalam transformasi sistem kehidupan
politik Indonesia, walaupun dalam sejarah historis politik bangsa ini kita
pernah melaksanakan politik yang paling demokratis pada tahun 1955. Setelah
peristiwa reformasi tahun 1998 harapan untuk menciptakan masyarakat adil makmur
dan sejahtera tumbuh seiring masifnya gerakan mahasiswa dan rakyat untuk
mewujudkannya. Inilah Indonesia sebagai negara Demokrasi terbesar katanya,
walaupun sejak reformasi 1998 ternyata gambaranya tidak seindah yang
diharapkan, produk dan output dari hasil pemilihan tahun 1999, 2004, 2009 dan
2014 ternyata semakin menyumbang para terpidana baru kasus korupsi baik itu
dari Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif, ini merupakan indikasi bahwa
demokrasi kita tidak sehat.
Seruan dan ajakan yang selalu di dengungkan oleh para politikus untuk
memilih mereka, dan beribu janji yang diberikan kepada masyarakat ternyata
memberikan dampak pada semakin meningkatnya ketidakpercayaan rakyat terhadap
mereka, karena Kondisi nyata yang terjadi bahwa masyarakat hanya menjadi objek
dalam memuaskan hasrat kekuasaan para politisi negeri ini. Seharusnya para
politisi berhenti sejenak untuk lebih banyak mendengar kondisi realitas dan
keluhan rakyat, ya budaya mendengar para pemimpin kita seolah tertutup bahkan
hilang ditelan jurang keserakahan dan ambisi kekuasaan. Dalam hal ini
kita ke depan akan melihat bahwa partai yang gagal dalam pengembangan demokrasi
dan mengabaikan kepentingan rakyat, akan kehilangan kepercayaan dari rakyat dan
menenggelamkan dirinya sendiri.
Sekarang kita sebagai kekuatan terbesar dalam demokrasi yaitu rakyat (civil
society) dapat menyatukan kekuatan dalam mendorong, mengawasi dan mengawal pemerintahan
sehingga dapat berkualitas untuk terbentuknya Good Goverment dan Clean
Goverment. Dalam menghadapi demokrasi ini harus ada revolusi meningkatkan
kesadaran berpolitik, kita catat dan dengarkan ucapan janji para penjabat (penguasa)
yang kelak jika tidak ditepati maka kita bisa lakukan impeachment. Rakyat
Indonesia hari ini sudah mengalami masa demokrasi yang panjang, umur yang boleh
dikatakan cukup dewasa sebagai masyarakat demokrasi yang seharusnya bisa cerdas
dalam melihat, menganilisa dan mengkritisi kebijakan-kebijakan yang tidak
berpihak kepada rakyat Indonesia. Rakyat harus menang, wujudkan Indonesia maju
dan berkeadilan !!! Reformasi belum usai kawan.
PD KAMMI DAERAH SUBANG
DIVISI KEBIJAKAN PUBLIK
0 komentar:
Posting Komentar